Perbandingan Sistem Biaya Pokok Pesanan dan Proses: Analisis Kelebihan, Kekurangan, dan Implikasinya di Industri Manufaktur

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian mendalam terhadap perbandingan sistem biaya pokok pesanan (Job Order Costing) dan sistem biaya pokok proses (Process Costing) yang diterapkan pada sektor manufaktur. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan karakteristik, kelebihan, kekurangan, serta implikasi dari penerapan kedua metode tersebut terhadap efisiensi biaya produksi dan pengambilan keputusan manajerial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan berbasis studi kepustakaan. Data penelitian bersumber dari berbagai literatur sekunder seperti buku akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, jurnal ilmiah, serta hasil riset sebelumnya yang memiliki keterkaitan dengan tema kajian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem biaya pokok pesanan lebih cocok untuk produksi berdasarkan pesanan khusus karena mampu menelusuri biaya secara rinci dan menyediakan data yang tepat guna mendukung proses pengambilan keputusan manajerial perusahaan. Sebaliknya, sistem biaya pokok proses lebih sesuai untuk produksi massal dan berkelanjutan karena efisien dalam perhitungan biaya pada setiap tahap produksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemilihan sistem biaya yang tepat harus disesuaikan dengan karakteristik produksi dan kebutuhan informasi biaya perusahaan. Secara teoritis, penelitian ini memperkaya ilmu akuntansi biaya dan manajemen, sedangkan secara praktis menjadi acuan bagi perusahaan manufaktur guna mendorong efektivitas dan pengendalian biaya, ketepatan perhitungan harga pokok produksi, dan daya saing di pasar.